Baik puasa wajib ataupun puasa sunnah keduanya sangat utama dan dianjurkan dikerjakan. Puasa wajib yaitu ketika kita berpuasa sebulan penuh dibulan ramadhan, ini yaitu paling utamanya puasa dan hukumnya pun wajib. Ada juga puasa sunnah lainnya yang bisa dikerjakan jikalau bisa sebagai pemanis amal ibadah.
Selain limpahan pahala, fadhilah dan manfaat puasa juga banyak lagi termasuk untuk kesehatan. Kaprikornus puasa itu sehat dan baik bagi badan kita. Selengkapnya berikut ini kumpulan hadits perihal puasa yang shahih dalam lafadz arab dan arti bahasa indonesianya. Dengan menyimak hadits Rasulullah SAW ini kita bisa mengetahui bagaimana tata cara serta apa keutamaan dan nasihat dari berpuasa.
Hadits Tentang Puasa
اِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ اَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ اَبْوَابُ النَّارِوَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ.
Jika tiba bulan Ramadhan, maka dibuka pintu-pintu syurga dan ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu semua syaitan (HR. Bukhari dan Muslim).
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan alasannya dogma dan mengharap pahala (ridha Allah), maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu (HR. Bukhari).
Dalam hadits ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallâhu ‘anhu riwayat Al-Bukhâry dan Muslim, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai sekalian pemuda, barangsiapa di antara kalian yang bisa menikah, hendaklah ia menikah alasannya hal tersebut lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan, dan barangsiapa yang belum mampu, hendaknya ia berpuasa alasannya sebetulnya (puasa itu) yaitu pemutus syahwatnya.”
ثَلاَثَةٌ لاَتُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: اَلصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَاْلإمَامُ الْعَادِلُ وَالْمَظْلُوْمُ.
Ada tiga golongan orang yang tidak ditolak doanya mereka: orang yang berpuasa sampai berbuka, pemimpin yang adil dan donya orang yang dizalimi (HR. Tirmidzi).
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
“Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, jikalau sedang berbuka puasa beliau membaca: “Dzahaba Azh Zhama’u wab talatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.”
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Barang siapa yang menunjukkan makanan untuk berbuka bagi orang berpuasa maka beliau akan menerima pahala sebagaimana orang tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang itu.
يَا رَسُولَ اللَّهِ فَمُرْنِيْ بِعَمَلٍ أَدْخُلُ بِهِ الْجَنَّةَ . قَالَ عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لاَ مِثْلَ لَهُ.
“Wahai Rasulullah, perintahlah saya untuk mengerjakan suatu amalan, yang dengannya, saya dimasukkan ke dalam surga. Beliau bersabda, ‘Berpuasalah, alasannya (puasa) itu tak ada bandingannya.’.”
مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ بَاعَدَ اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
“Tidak seorang hamba pun yang berpuasa sehari di jalan Allah, kecuali, alasannya (amalannya pada) hari itu, Tuhan akan menjauhkan wajahnya dari neraka (sejauh perjalanan) selama tujuh puluh tahun.”
كان أصحاب محمد صلى الله عليه و سلم أعجل الناس إفطارا وأبطأهم سحورا
Para sobat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yaitu insan yang paling bersegera dalam berbuka puasa, dan paling final dalam sahurnya.
الصِّيَامُ جُنَّةٌ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنَ الْقِتَالِ
“Puasa merupakan tameng terhadap neraka, ibarat tameng salah seorang dari kalian pada peperangan.”
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ
Betapa banyak orang berpuasa yang tidak menerima apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar saja.
فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِيْ أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَنَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَجَارِهِ يُكَفِّرُهَا الصِّيَامُ وَالصَّلاَةُ وَالصَّدَقَةُ وَالأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْىُ عَنِ الْمُنْكَرِ
“Fitnah seseorang terhadap keluarga, harta, jiwa, anak, dan tetangganya dapat ditebus dengan puasa, shalat, shadaqah, serta amar ma’ruf dan nahi mungkar.”
للصائم فرحتان يفرحهما: إذا أفطر فرح، وإذا لقي ربه فرح بصومه
“Bagi orang berpuasa ada dua kebahagiaan: yaitu kebahagiaan ketika berbuka, dan ketika berjumpa Rabbnya bahagia alasannya puasanya.”
Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sebetulnya anyir verbal orang yang berpuasa lebih harum di sisi Tuhan pada hari final zaman daripada anyir misk atau kasturi. Dan bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, ketika berbuka mereka bergembira dengan bukanya dan ketika bertemu Tuhan mereka bergembira alasannya puasanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Apabila seseorang daripada kau sedang berpuasa pada suatu hari, janganlah berbicara perihal perkara yang keji dan kotor. Apabila beliau dicaci maki atau diajak langgar oleh seseorang, hendaklah beliau berkata: Sesungguhnya hari ini saya berpuasa” [Bukhari-Muslim]
“Dari Abu Hurairah ra: katanya Rasulullah saw berabda: “Barang siapa tidak meninggalkan ucapan dusta dan berbuat jahat (padahal beliau puasa), maka Tuhan tidak butuh ia meninggalkan makan dan minum” [Bukhari]
” Segala amal kebajikan anak Adam itu dilipat-gandakan pahalanya kepada sepuluh hinggalah ke 700 kali ganda. Tuhan berfirman: ‘Kecuali puasa, sebetulnya puasa itu yaitu untuk-Ku dan Aku menunjukkan akhir kepadanya alasannya beliau telah meninggalkan syahwat dan makan minumnya alasannya Aku’.” (Hadist riwayat Muslim)
“Islam yaitu bahwa engkau bersaksi bahwa tiada yang berhak untuk diibadahi kecuali Tuhan dan sebetulnya Muhammad yaitu Rasul Allah, engkau menegakkan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa Ramadhan, serta berhaji ke rumah (Allah) bila engkau sanggup menempuh jalan untuk itu.”
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila tiba bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu neraka dan setan-setan dibelenggu (Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1793)
“Islam yaitu bahwa engkau bersaksi bahwa tiada yang berhak untuk diibadahi kecuali Tuhan dan sebetulnya Muhammad yaitu Rasul Allah, engkau menegakkan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa Ramadhan, serta berhaji ke rumah (Allah) bila engkau sanggup menempuh jalan untuk itu.”
Wajib berpuasa bulan rahmat jikalau melihat hilal awal bulan rahmat dan berhenti puasa jikalau melihat hilal awal Syawal. Jika tertutup awan, maka hitunglah 30 hari. (Hadis riwayat Ibnu Umar ra)
“Diriwayatkan daripada Anas r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Hendaklah kau bersahur alasannya dalam bersahur itu ada keberkatannya” [Bukhari-Muslim]
Dari Sahal Ibnu Sa'ad Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Orang-orang akan tetap dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." Muttafaq Alaihi.
"Apabila seseorang di antara kau berbuka, hendaknya ia berbuka dengan kurma, jikalau tidak mendapatkannya hendaknya ia berbuka dengan air alasannya air itu suci.
“Barang siapa lupa sedangkan ia dalam keadaan puasa. kemudian ia makan atau minum, maka hendaklah puasanya disempurnakan, alasannya sebetulnya Allah-lah yang memberinya makan dan minum.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Tuhan akan mengharamkan jasadnya masuk neraka.”
Makan sahur yaitu berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walau kalian hanya meminum seteguk air, alasannya Tuhan ‘Azza wa Jalla dan para malaikat mendoakan orang yang makan sahur.
Jibril menemuinya (nabi) pada tiap malam malam bulan Ramadhan, dan beliau (Jibril) bertadarus Al Alquran bersamanya. (HR. Bukhari No. 3220)
“Puasa dan Al-Qur’an itu akan menunjukkan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat. Puasa akan berkata, ‘Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat, risikonya perkenankan saya untuk menunjukkan syafaat kepadanya’. Dan Al-Qur’an pula berkata, ‘Saya telah melarangnya dari tidur pada malam hari, risikonya perkenankan saya untuk memberi syafaat kepadanya’. Beliau bersabda: ‘Maka syafaat keduanya diperkenankan’.” (HR. Ahmad, Hakim dan At- Thabrani)
“Barangsiapa berpuasa pada bulan bulan rahmat dengan keimanan dan niat yang baik, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari)
Demikianlah artikel mengenai kumpulan hadits perihal puasa lengkap yang kami himpun dari banyak sekali sumber. Semoga bermanfaat dan semakin menambah wawasan kita perihal puasa. Wallahu a'lam.