Al Habib umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz yaitu seorang ulama besar asal yaman. Kesalihan dan Ketinggian ilmunya tidak diragukan lagi. Beliau memiliki berbagai murid yang tersebar di seluruh penjuru dunia termasuk indonesia. Banyak diantara muridnya yang berhasil menjadi ulama besar ketika simpulan menimba ilmu di darul musthofa dibawah asuhan beliau.

Sebagai dai ia berkeliling dunia mengembangkan wasiat dan nasehat agung wacana agama islam. dalam salah satu kesempatan ia berctausiah, ia Habib Umar bin Hafidz mewasiatkan beberapa hal untuk diamalkan oleh umat islam. Di antara wasiat agung itu, ia berkata, “Jagalah shalat lima waktu. Janganlah kalian shalat, kecuali dengan berjamaah.” Adapun isi petuah dan nasehat selengkapnya menyerupai yang tercantum dibawah ini.

Al

Wasiat dari Al-Habib Umar bin Hafidz


Aku akan memberikan kepada kalian 3 wasiat. Hendaknya kalian memiliki korelasi dengan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dengan petunjuknya dan kesungguhan kita untuk dibangkitkan bersama ia pada hari ketika wajah seorang hamba digelapkan atau dicerahkan.

Adapun wasiat pertama berupa bacaan

Bacalah kalimat Hasbiyallahu wa ni’mal wakiil sebanyak 7 kali  di pagi dan petang hari. Dengan mengamalkan kalimat tersebut, kita akan menerima curahan anugerah dari Yang Mahakuasa Ta’ala.

Hal ini disandarkan pada sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Barang siapa membaca  حسبي الله لا اله الا هو عليه توكلت وهو رب العرش العظيم ‘Hasbiyallah laa ilaha illa huwa ‘alaihi tawakkaltu wa huwa Rabbul ‘Arsyil ‘azhim (Surat at-Taubah [9]: 128)’ sebanyak tujuh kali di pagi dan petang hari, pastilah Yang Mahakuasa Ta’ala mencukupkan baginya apa-apa yang menyusahkannya.”

Hafalkanlah kalimat ini. Ajarkan kepada keluarga dan sahabat-sahabatmu dengan sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini.

Wasiat kedua berupa perbuatan (amal)

Jagalah shalat fardhu lima waktu, dan janganlah kalian shalat kecuali dengan berjamaah. Barang siapa senantiasa mendirikan shalat lima waktu secara berjamaah, sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat, niscaya Yang Mahakuasa Ta’ala akan memenuhi daratan dan lautan dengan pahala.

Wasiat yang ketiga berupa suluk (adab)

Hendaklah kalian mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Nabi kalian (Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam) dengan cara memalingkan pandangan yang disukai oleh para musuhmu. Dan pandangan yang disukai oleh musuh-musuh kalian (setan dan bala tentaranya dari golongan jin dan manusia) banyak terdapat di internet, hand phone, dan sarana lainnya.

Tolaklah tipuan mereka. Tipuan mereka itulah sehina-hinanya tipuan. Tidaklah masuk tipuan mereka ke dalam diri kalian, kecuali (tipuan itu) mencelakakan, menzalimi, dan membuat diri kalian menjadi gelap. Maka tolaklah semua tipuan mereka ini dan jagalah diri kalian.

Sebab pandangan yaitu anak panah dari anak panahnya iblis terlaknat. Maka Yang Mahakuasa Ta’ala mengatakan (dalam hadits qudsi), “Barang siapa yang menahannya (pandangan terhadap segala yang haram dan membangkitkan syahwat) alasannya yaitu takut kepada-Ku, niscaya Aku akan menggantinya dengan kepercayaan yang dirasakan kelezatannya di dalam dirinya.”

Maka ambillah tiga wasiat ini. Wallahu a'lam.
 
Top