Jangan main main dengan zina, apalagi zaman sekarang ini berzina seolah dianggap sebagai perbuatan ringan yang banyak dilakukan oleh para remaja. Tuhan SWT berfirman didalam Al-Quran seraya mengingatkan kita sebagai berikut :
وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلا
“Dan janganlah kau mendekati zina, sesungguhnya zina itu ialah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” ( QS. Al Isra’: 32 ).
ALLAH SWT ilahi semesta alam mengatakan jangan kau dekati zina, mendekati saja diharamkan apalagi melakukannya. Lalu selanjutnya ALLAH SWT menegaskan bahwa zina ialah perbauatan yang keji dan buruk. kalau kita melaksanakan perbuatan yang buruk menurut ALLAH SWT, maka bagaimana dengan nasib kita kelak di alam abadi apabila kita tidak segera bertobat, memohon ampun dan menyudahinya.
Sungguh kita memohon kepada ALLAH SWT semoga dijauhkan dari berbuat zina. Dimana kita tinggal di zaman aurat dipertontonkan dan diumbar, jalan menuju perzinahan juga terbuka lebar, tentu bagi yang tipis imannya akan mudah terjerumus dalam lembah dan dosa perzinahan.
Maka dari itu ada baiknya kita kembali merenung dan menyimak hadist hadits wacana zina ibarat yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW mengingatkan kita berulang kali mengenai ancaman dan larangan berbuat zina ini. Dijelaskan pula bagaimana besarnya dosa yang harus kita tanggung ketika berzina.
Dan untuk selengkapnya berikut ini kumpulan hadits wacana zina lengkap dalam goresan pena bahasa arab dan terjemahan indonesianya.
Hadits Tentang Zina
عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اَنّى رَسُوْلُ اللهِ اِلاَّ بِاِحْدَى ثَلاَثٍ. الثَّيّبُ الزَّانِ وَ النَّفْسُ بِالنَّفْسِ وَ التَّارِكُ لِدِيْنِهِ اْلمُفَارِقُ لِلْجَمَاعَةِ. مسلم 3: 1302
Dari Abdullah (bin Mas’ud) ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak halal darah orang Islam yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Tuhan dan bersaksi bahwa saya utusan Allah, kecuali dengan salah satu dari tiga alasannya : 1. Orang yang sudah menikah melaksanakan zina, 2. Karena membunuh orang, dan 3. Orang yang murtad meninggalkan agamanya, memisahkan dari jamaah kaum muslimin”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1302]
إِنَّ فَتًى شَابًّا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ائْذَنْ لِي بِالزِّنَا فَأَقْبَلَ الْقَوْمُ عَلَيْهِ فَزَجَرُوهُ قَالُوا مَهْ مَهْ فَقَالَ ادْنُهْ فَدَنَا مِنْهُ قَرِيبًا قَالَ فَجَلَسَ قَالَ أَتُحِبُّهُ لِأُمِّكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ قَالَ وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِأُمَّهَاتِهِمْ قَالَ أَفَتُحِبُّهُ لِابْنَتِكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ قَالَ وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِبَنَاتِهِمْ قَالَ أَفَتُحِبُّهُ لِأُخْتِكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ قَالَ وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِأَخَوَاتِهِمْ قَالَ أَفَتُحِبُّهُ لِعَمَّتِكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ قَالَ وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِعَمَّاتِهِمْ قَالَ أَفَتُحِبُّهُ لِخَالَتِكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ قَالَ وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِخَالَاتِهِمْ قَالَ فَوَضَعَ يَدَهُ عَلَيْهِ وَقَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ وَحَصِّنْ فَرْجَهُ فَلَمْ يَكُنْ بَعْدُ ذَلِكَ الْفَتَى يَلْتَفِتُ إِلَى شَيْءٍ
Dari Abu Umamah: Sesungguhnya seorang cowok mendatangi Nabi Saw lalu berkata; Wahai Rasulullah! Izinkan saya untuk berzina. Orang-orang mendatanginya lalu melarangnya, mereka berkata; diamlah!. Rasulullah Saw bersabda; "Mendekatlah." Ia mendekat lalu duduk kemudian Rasulullah Saw bersabda; "Apa kau menyukainya (orang lain) berzina dengan ibumu?" cowok itu menjawab; Tidak, demi Tuhan wahai Rasulullah, semoga Tuhan menjadikanku sebagai penebus tuan. Nabi saw bersabda; Orang-orang juga tidak menyukainya berzina dengan ibu-ibu mereka." Rasulullah Saw bersabda; "Apa kau menyukainya berzina dengan putrimu?" Tidak, demi Tuhan wahai Rasulullah semoga Tuhan menjadikanku sebagai penebus Tuan. Nabi saw bersabda; Orang-orang juga tidak menyukai berzina dengan putri-putri mereka." … Kemudian Rasulullah Saw meletakkan tangan dia pada cowok itu dan berdoa;
اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ وَحَصِّنْ فَرْجَهُ
"Ya Allah! Ampunilah dosanya, bersihkan hatinya, jagalah kemaluannya." Setelahnya cowok itu tidak pernah melirik apa pun dan zina menjadi hal yang paling ia benci. [HR. Ahmad, No. 21185]
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنْ الزِّنَا مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَاْلأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
“Ditetapkan atas anak cucu Adam bagiannya dari zina akan diperoleh hal itu tidak mustahil. Kedua mata zinanya ialah memandang (yang haram). Kedua indera pendengaran zinanya ialah mendengarkan (yang haram). Lisan zinanya ialah berbicara (yang haram). Tangan zinanya ialah memegang (yang haram). Kaki zinanya ialah melangkah (kepada yang diharamkan). Sementara hati berkeinginan dan berangan-angan, sedang kemaluan yang membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (HR. Muslim no. 2657)
عَنْ عَائِشَةَ رض قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ اِلاَّ بِاِحْدَى ثَلاَثٍ: رَجُلٌ زَنَى بَعْدَ اِحْصَانٍ فَاِنَّهُ يُرْجَمُ، وَ رَجُلٌ خَرَجَ مُحَارِبًا ِللهِ وَ رَسُوْلِهِ فَاِنَّهُ يُقْتَلُ اَوْ يُصْلَبُ اَوْ يُنْفَى مِنَ اْلاَرْضِ، اَوْ يَقْتُلُ نَفْسًا فَيُقْتَلُ بِهَا. ابو داود 4: 126، رقم: 4353
Dari Aisyah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidak halal darah orang Islam yang bersaksi bahwa Tiada Tuhan selain Tuhan dan bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah, kecuali salah satu dari tiga alasannya : 1. Orang yang berzina padahal ia sudah menikah, maka ia harus dirajam, 2. Orang yang murtad keluar dari agamanya dan memerangi Tuhan dan Rasul-Nya, maka orang itu dibunuh, atau disalib, atau dibuang dari negerinya, dan 3. Atau karena dia membunuh seseorang, maka dia dibalas bunuh”. [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 126, no. 4353]
فَانْطَلَقْنَا إلَى ثَقَبٍ مِثْلَ التَّنُّورِ أعْلاَهُ ضَيِّقٌ وَأسْفَلَهُ وَاسِعٌ يُتَوَقَّدُ نَارًا ، فَإذَا اقْتَرَبَ ارْتَفَعُوا حَتَّى كَادَ أنْ يَخْرُجُوا فَإذَا خَمِدَتْ رَجَعُوا فِيهَا ، وَفِيهَا رِجَالٌ وَنِسَاءٌ عُرَاةٌ فَقُلْتُ مَنْ هَؤُلاَءِ ؟ قَالاَ لِي : هَؤُلاَءِ هُمُ الزُّنَاةُ وَالزَّوَانِي)) وَجَاءَ فِي الحَدِيثِ أيضًا : ((أنَّ مَنْ زَنَى بِامْرَأَةٍ كَانَ عَلَيهِ وَعَلَيْهَا فِي القَبْرِ نِصْفَ عَذَابِ هَذِهِ الأُمَّةِ))
“Maka kamipun menuju ke suatu lobang, ibarat tungku yang atasannya sempit dan bawahannya luas lalu dinyalakan api. Bila mendekat maka mereka akan terangkat hingga hampir saja mereka terlempar keluar, dan bila apinya redup maka mereka kembali turun. Di dalamnya terdapat golongan laki-laki dan perempuan yang telanjang, maka saya bertanya: “Siapa mereka? Keduanya menjawab: “Mereka itu ialah tukang zina laki-laki dan perempuan.”Dan di dalam hadits pula terdapat: “Sesungguhnya seorang laki-aki yang berzina dengan seorang wanita, maka bagi keduanya di dalam kubur akan disiksa seperdua siksaan umat ini.”
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ يَزْنِى الزَّانِى حِيْنَ يَزْنِى وَ هُوَ مُؤْمِنٌ. وَ لاَ يَسْرِقُ السَّارِقُ حِيْنَ يَسْرِقُ وَ هُوَ مُؤْمِنٌ. وَ لاَ يَشْرَبُ اْلخَمْرَ حِيْنَ يَشْرَبُهَا وَ هُوَ مُؤْمِنٌ. مسلم 1: 76
Dari Abu Hurairah RA, sebenarnya Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah berzina seorang yang berzina ketika dia berzina itu dalam keadaan iman. Dan tidaklah mencuri seorang pencuri ketika mencuri itu dalam keadaan iman. Dan tidak pula meminum khamr (seorang peminum khamr) ketika meminumnya itu dalam keadaan iman. [HR. Muslim juz 1, hal. 76].
وَعَنْ عُبَادَةَ بْنِ اَلصَّامِتِ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( خُذُوا عَنِّي, خُذُوا عَنِّي, فَقَدْ جَعَلَ اَللَّهُ لَهُنَّ سَبِيلاً, اَلْبِكْرُ بِالْبِكْرِ جَلْدُ مِائَةٍ, وَنَفْيُ سَنَةٍ, وَالثَّيِّبُ بِالثَّيِّبِ جَلْدُ مِائَةٍ, وَالرَّجْمُ ) رَوَاهُ مُسْلِم
Dari Ubadah Ibnu al-Shomit bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Ambillah (hukum) dariku. Ambillah (hukum) dariku. Tuhan telah membuat jalan untuk mereka (para pezina). Jejaka berzina dengan gadis hukumannya seratus cambukan dan diasingkan setahun. Duda berzina dengan janda hukumannya seratus cambukan dan dirajam." Riwayat Muslim.
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا زَنَى الرَّجُلُ خَرَجَ مِنْهُ اْلاِيْمَانُ. فَكَانَ عَلَيْهِ كَالظُّلَّةِ. فَاِذَا اِنْقَطَعَ رَجَعَ اِلَيْهِ اْلاِيْمَانُ. ابو داود 4: 222، رقم: 4690
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seseorang berzina maka iman keluar darinya. Maka ia wajib menjaga diri (dari berbuat zina), dan apabila dia berhenti (dari berbuat zina) maka iman kembali kepadanya”. [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 222, no. 4690]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ وَ لاَ يُزَكّيْهِمْ وَ لاَ يَنْظُرُ اِلَيْهِمْ وَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ: شَيْخٌ زَانٍ وَ مَلِكٌ كَذَّابٌ وَ عَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ.مسلم 1: 102
Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Tiga golongan yang Tuhan tidak mau berbicara dengan mereka pada hari kiamat. Tidak membersihkan mereka, tidak mau melihat kepada mereka, dan bagi mereka siksa yang pedih : 1. Orang renta yang berzina, 2. Raja (pemimpin) yang suka berdusta dan 3. Orang fakir yang sombong”. [HR. Muslim juz 1, hal. 102]
إذَا صَامَتِ المَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَصَنَتْ فَرْجَهَا، وَأطَاعَتْ بَعْلَهَا، دَخَلَتْ مِنْ أيِّ أبْوَابِ الجَنَّةِ شَاءَتْ))
“Bila seorang wanita sholat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya maka ia akan memasuki pintu-pintu surga mana saja yang ia kehendaki.”
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَرْبَعَةٌ يُبْغِضُهُمُ اللهُ: اْلبَيَّاعُ اْلحَلاَّفُ وَ اْلفَقِيْرُ اْلمُخْتَالُ وَ الشَّيْخُ الزَّانِى وَ اْلاِمَامُ اْلجَائِرُ. ابن حبان فى صحيحه 12: 368، 5558
Dari Abu Hurairah, sebenarnya Rasulullah SAW bersabda, “Empat golongan yang Tuhan benci kepada mereka : 1. Pedagang yang banyak bersumpah, 2. Orang fakir yang sombong, 3. Orang renta yang berzina, dan 4. Pemimpin yang dhalim”. [HR. Ibnu Hibban di dalam Shahihnya, juz 12, hal. 368, no. 5558].
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: نَهَى رَسُوْلُ اللهِ ص اَنْ تُشْتَرَى الثَّمْرَةُ حَتىَّ تُطْعَمَ و قَالَ: اِذَا ظَهَرَ الزّنَا وَ الرّبَا فِى قَرْيَةٍ فَقَدْ اَحَلُّوْا بِاَنْفُسِهِمْ عَذَابَ اللهِ. الحاكم فى المستدرك وقال صحيح الاسناد 2: 43، رقم: 2261
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata : Rasulullah SAW melarang menjual buah sehingga mampu dimakan, dan dia bersabda, “Apabila zina dan riba sudah merajalela di suatu negeri, berarti mereka telah menghalalkan jatuhnya siksa Tuhan pada diri mereka sendiri”. [HR. Hakim, dalam Al-Mustadrak, ia berkata shahih sanadnya juz 2, hal. 43, no 2261].
إذا ظهر الزنا و الربا في قرية فقد أحلوا بأنفسهم عذاب الله
Jika telah nampak dengan terang zina dan riba dalam suatu kota, maka sesungguhnya mereka telah menghalalkan adzab Tuhan atas mereka
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ كَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ
“Tidaklah seorang pria berduaan dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya ialah setan.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad)
تُفْتَحُ أبْوَابُ السَّمَاءِ نِصْفَ اللَّيْلِ فَيُنَادِي مُنَادٍ : هَلْ مِنْ دَاعٍ فَيُسْتَجَابُ لَهُ ؟ هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَيُعْطَى ؟ هَلْ مِنْ مَكْرُوبٍ فَيُفَرَّجُ عَنْهُ؟ فَلاَ يَبْقَى مُسْلِمٌ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ إلاَّ اسْتَجَابَ اللهُ لَهُ إلاَّ زَانِيَةً تَسْعَى بِفَرْجِهَا))
“Pintu-pintu surga akan dibuka pada pertengahan malam lalu, lalu ada yang menyeru: “Adakah orang yang memohon lalu permohonannya dikabulkan? Adakah orang yang meminta lalu permintaannya dipenuhi? Adakah orang yang tertimpa sesuatu yang jelek lalu dibebaskan darinya? Maka tidak ada seorang muslimpun yang memohon dengan suatu permohonan kecuali dikabulkan oleh Allah, kecuali wanita penzina yang menjual kehormatannya.” [H.R. Ahmad dan Tabarani dengan sanad hasan]
لأَنْ يَطْعَنَ فيِ رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ
“Seorang ditusuk kepalanya dengan jarum dari besi ialah lebih baik ketimbang menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabarani, no. 16880, 16881)
وَعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ : جَاءَ الآَسْلَمِيُّ أِلَى رَسُوْلِ آللهِ صم ، فَشَهِدَ عَلَى نَفْسِهِ أَنَّهُ أَصَابَ آمْرَأَةً حَرَامًا أَرْبَعَ مَرَّتٍ ، كُلُّ ذَلِكَ يُعْرِضُ عَنْهُ ، فَأَقْبَلَ عَلَيْهِ فِيْ آلْخَامِسَةِ فَقَالَ : أَنِكْتَهَا؟ قالَ : نَعَمْ . قَالَ : كَمَا يَغِيْبُ آلمِرْوَدُ فِيْ المكْحَلَةِ . وَالرَّشَاءُنِيْ البِؤرِ ؟ قَالَ : نَعَمْ ، قالَ : فَهَلْ تَدْرِيْ مَاالْزِّذَا؟ قَالَ : نَعَمْ ، أَتَيْتُ مِنْهَا حَرَامًا ، مَايَأْتِيْ آلْرَّجُلُ مِنِ امْرَأَتِهِ حَلآلاًز قَال: فَمَا تُرِيْدُ بِهَذَ االْقوْلِ ؟ قَالَ: أُرِيْدُ أَنْ تُطَهِّرَنِيْ ، فَأَمَرَبِهِ فَرُجِمَ (رواه أبو داود والدرقطنيْ)
Dan dari Abu Hurairah, ia berkata, Al-Aslami datang ke kawasan Rasulullah saw, lalu ia mengaku telah melaksanakan perbuatan haram dengan seorang perempuan, empat kali yang setiap kali pengakuannya itu, Nabi berpaling. Lalu untuk yang kelima kalinya, gres Nabi menghadapinya, seraya bertanya, “Apakah engkau berafiliasi tubuh dengan dia?” ia menjawab, Ya. Nabi bertanya lagi, “ Apakah ibarat anak celak masuk kedalam kawasan celak dan ibarat timba masuk ke dalam sumur?” ia menjawab, Ya. Nabi bertanya lagi, tahukah engkau apa zina itu?” Ia menjawab, Ya, saya tahu, yaitu saya melaksanakan perbuatan yang haram dengan dia ibarat seorang suami melaksanakan perbuatan halal dengan istrinya. Nabi bertanya lagi, “Apakah yang engkau maksud dengan perkataanmu ini? Ia menjawab, saya bermaksud supaya engkau dapat membersihkan saya (sebagai taubat). Begitulah, lalu dia diperintahkan oleh Nabi saw. Untuk dirajam. (HR. Abu Daud dan Daru quthni).
أَنَّ الْيَهُودَ جَاءُوا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِرَجُلٍ مِنْهُمْ وَامْرَأَةٍ زَنَيَا فَأَمَرَ بِهِمَا فَرُجِمَا قَرِيبًا مِنْ مَوْضِعِ الْجَنَائِزِ عِنْدَ الْمَسْجِدِ
“Orang-orang Yahudi datang kepada Nabi Shallallahu’alaihiwasallam dengan membawa seorang laki-laki dan seorang perempuan yang keduanya berzina. Maka Beliau memerintahkan untuk merajam keduanya di kawasan biasa untuk menyolatkan jenazah, disamping Masjid Nabawi". [HR Bukhory]
عَنِ ا بْنِ عَبَّاسٍ قال : لَمَّا أَتَى مَاعِزُبْنُ مَالِكٍ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَعَلَّكَ قَبَّلْتَ،أَوْغَمَّزْتَ أَوْنَظَرْتَ؟ قَالَ : لاَيَكْنِيْ،قَالَ : نَعَمْ.فَعِنْدَ ذَلِكَ أَمَرَ بِرَجْمِهِ (رواه احمد والبخاريّ وأبوداود)
Dari Ibnu Abbas, ia berkata, tatkala Ma’iz bin malik datang ke kawasan Nabi SAW, Nabi SAW bertanya, “ apakah barangkali engkau hanya mencium, atau mungkin engkau sekedar bermain mata atau mungkin sekedar melihat?” Ma’iz menjawab, Tidak, ya Rasulullah. Lalu nabi SAW bertanya, “apakah engkau berafiliasi tubuh dengan dia?” dengan tidak menggunakan kata sindiran ia menjawab, Ya. Ketika itulah, lalu dia diperintahkan untuk dirajam. (HR. Ahmad, Bukhari dan Abu Daud)
عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ: سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص: اَيُّ الذَّنْبِ اَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ؟ قَالَ: اَنْ تَجْعَلَ ِللهِ نِدًّا وَ هُوَ خَلَقَكَ، قَالَ: قُلْتُ لَهُ: اِنَّ ذلِكَ لَعَظِيْمٌ. ثُمَّ اَيٌّ؟ قَالَ: ثُمَّ اَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ مَخَافَةَ اَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ. قَالَ، قُلْتُ: ثُمَّ اَيٌّ؟ قَالَ: ثُمَّ اَنْ تُزَانِيَ حَلِيْلَةَ جَارِكَ. مسلم 1: 90
Dari ‘Abdullah (bin Mas’ud), ia berkata : Saya bertanya kepada Rasulullah SAW, “Dosa apa yang paling besar di sisi Allah?”. Beliau menjawab, “Kamu menyebabkan sekutu bagi Allah, padahal Dia yang menciptakanmu”. Saya berkata, “Sungguh yang demikian itu sangat besar dosanya”. Saya bertanya lagi, “Kemudian apa ?”. Beliau menjawab, “Kamu membunuh anakmu karena takut dia ikut makan bersamamu”. Saya bertanya lagi, “Kemudian apa ?”. Beliau menjawab, “Kemudian kau berzina dengan istri tetanggamu”. [HR. Muslim juz 1, hal. 90]
يا علي، لا تتبع النظرة النظرةَ، فإن لك الأولى وليس لك الآخرة
"Hai Ali, Janganlah engkau ikuti satu pandangan dengan pandangan lainnya. sesungguhnya bagimu hanya boleh dalam pandangan yang pertama dan tidak yang selanjutnya."
عَنِ اْلمِقْدَادِ بْنِ اْلاَسْوَدِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص ِلاَصْحَابِهِ: مَا تَقُوْلُوْنَ فِى الزّنَا؟ قَالُوْا حَرَّمَهُ اللهُ وَ رَسُوْلُهُ فَهُوَ حَرَامٌ اِلَى يَوْمِ اْلقِيَامَةِ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص ِلاَصْحَابِهِ: َلاَنْ يَزْنِيَ الرَّجُلُ بِعَشْرِ نِسْوَةٍ اَيْسَرُ عَلَيْهِ مِنْ اَنْ يَزْنِيَ بِامْرَأَةِ جَارِهِ، قَالَ: فَقَالَ: مَا تَقُوْلُوْنَ فِى السَّرِقَةِ؟ قَالُوْا: حَرَّمَهَا اللهُ وَ رَسُوْلُهُ فَهِيَ حَرَامٌ. قَالَ: َلاَنْ يَسْرِقَ الرَّجُلُ مِنْ عَشَرَةِ اَبْيَاتٍ اَيْسَرُ عَلَيْه مِنْ اَنْ يَسْرِقَ مِنْ جَارِهِ. احمد 9: 226، رقم: 23915
Dari Miqdad bin Aswad, ia berkata, Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabatnya, “Apa yang kalian katakan wacana zina?”. Para shahabat menjawab, “Zina ialah sesuatu yang Tuhan dan Rasul-Nya telah mengharamkannya, maka zina itu haram hingga hari kiamat”. Rasulullah SAW bersabda kepada para sahabatnya, “Sungguh seorang laki-laki berzina dengan sepuluh perempuan itu lebih ringan (dosanya) daripada dia berzina dengan seorang istri tetangganya”. Miqdad berkata : Lalu Rasulullah SAW bertanya lagi, “Apa yang kalian katakan wacana mencuri?”. Para shahabat menjawab, “Sesuatu yang Tuhan dan Rasul-Nya telah mengharamkannya, maka mencuri itu haram”. Beliau bersabda, “Sesungguhnya seorang laki-laki mencuri dari sepuluh rumah (orang lain) itu lebih ringan dosanya daripada ia mencuri dari rumah tetangganya”. [HR. Ahmad]
Itulah kumpulan hadits wacana zina lengkap bahasa arab dan artinya yang kami kumpulkan dari aneka macam sumber. Semoga hadist wacana zina diatas bermanfaat dan menyebabkan kita menjauhi perbuatan zina. Kita memohon kepada ALLAH SWT semoga terhindar dari perbuatan zina dan dimudahkan dalam menolak segala gangguannya. Wallahu a'lam.