Kumpulan Hadits Tentang Kematian Bahasa Arab dan Artinya - Kematian ialah hal yang pasti dan kita tidak mungkin mampu lari darinya. Tinggal bagaimana cara kita mempersiapkannya. ALLAH SWT dan Rasulnya telah mengingatkan kita perihal hal hal yang berkaitan dengan janjkematian menyerupai keutamaan mengingat kematian, proses sakaratul maut dan lain sebagainya. Banyak sekali hadits perihal janjkematian sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW. Inilah yang akan dibahas pada kesempatan kali ini.

Karena janjkematian itu pasti dan hanya tinggal menunggu waktu saja, maka kita sebagai hamba yang beriman haruslah mempersiapkannya sebaik mungkin. Jangan hingga ketika janjkematian menjemput dan malaikat izrail datang untuk mencabut nyawa kita, tapi kita masih dalam keadaan lalai terhadap ALLAH SWT. Maka hanya penyesalan saja yang kita dapatkan karena waktu tidak mungkin mampu mundur kembali.

Padahal kehidupan sebenarnya yang kekal awet dimulai setelah insan wafat dan alam kubur hanyalah gerbang saja. Setelah itu ada beberapa proses yang harus dijalani untuk selanjutnya memasuki surga atau neraka. Semua tergantung amal ibadah kita semasa berada di dunia yang fana ini.

Kumpulan

Mungkin banyak yang tidak kita ketahui perihal sebenarnya perihal janjkematian dalam islam. Padahal Rasulullah SAW banyak menjelaskan didalam hadist-haditsnya. Seorang mukmin tentunya haruslah tahu dan mengetahui bagaimana islam memandang soal janjkematian semoga kita mampu mempersiapkan diri dengan baik.

Untuk itu pribadi berikut ini daftar kumpulan hadits perihal janjkematian dalam versi goresan pena bahasa arab dan terjemahan indonesianya.

Hadits Nabi Muhammad SAW Tentang Kematian


 عن  أبي هريرة ، عن النبي صلى الله عليه وسلم نحو هذا الحديث ، وفيه : " يا  ملك ، أنت خلق من خلقي ، خلقتك لما رأيت ، فمت ، ثم لا تحيا أبدا "

Dari Abi hurairoh dari Nabi shollallohu alaihi wasallam sebagaimana hadits tersebut, dan dalam hadisnya Abu Hurairoh terdapat kata : "wahai malaikat maut, engkau ialah bab dari makhluk-Ku, Ku-ciptakan kau ketika Aku melihatmu, maka matilah, kemudian malaikat maut tidak hidup selamanya". (HR Al Madini )

 عن محمد بن كعب القرظي قال : بلغني أن آخر من يموت من الخلق ملك الموت ،  يقال له : يا ملك الموت ، مت موتا لا تحيا بعده أبدا . قال : فيصرخ عند ذلك  صرخة لو سمعها أهل السماوات والأرض لماتوا فزعا ، ثم يموت ، ثم يقول تعالى  : لمن الملك اليوم لله الواحد القهار

Dari Muhammad bin Ka'b Al Qirodzi berkata : " telah hingga kepadaku bahwa orang yang meninggal paling final dari makhluk ialah malaikat maut, dikatakan kepada malaikat maut : " wahai malaikat maut, matilah kau dengan mati yang tidak akan hidup lagi setelahnya selamanya". Muhammad bin Ka'b berkata : "lalu malaikat maut menjerit dengan jeritan yang kalau penduduk langit dan bumi mendengarnya maka mereka meninggal  dunia alasannya kaget, kemudian malaikat maut mati , kemudian Alah ta'ala  berfirman :

لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ

"Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini? kepunyaan Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. " (QS Al-Mu’min 40: 16). (HR Ibnu Abid Dunya )

أَكْثِرُوْا ذِكْرَ هَاذمِ اللَّذَّاتِ

“Perbanyaklah  mengingat-ingat sesuatu yang melenyapkan segala macam kelezatan(kematian).” (HR. At-Tirmidzi)

أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا، أُولَئِكَ أَكْيَاسٌ

“Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas.”

لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ، إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ

“Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Tuhan . Sesungguhnya janjkematian ada masa sekaratnya.” (HR. Al-Bukhari)

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

“Setiap yang berjiwa pasti akan mencicipi mati,” sudah mencukupi bagi orang yang mendengar dan melihat.

Alangkah bagusnya ucapan orang yang berkata:

اذْكُرِ الْمَوْتَ تَجِدُ رَاحَةً، فِي إِذْكَارِ الْمَوْتِ تَقْصِيْرُ اْلأَمَلِ

“Ingatlah mati niscaya kau kan peroleh kelegaan, dengan mengingat mati akan pendeklah angan-angan.”

Suatu hari ada seorang yang bertanya:

تذكر الجنة والنار ولا تبكي وتبكي من هذا؟

“Tatkala mengingat surga dan neraka engkau tidak menangis, mengapa engkau menangis ketika melihat perkuburan?” Utsman pun menjawab, “Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إن القبر أول منازل الآخرة فإن نجا منه فما بعده أيسر منه وإن لم ينج منه فما بعده أشد منه

“Sesungguhnya liang kubur ialah awal perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat dari (siksaan)nya maka perjalanan selanjutnya akan lebih mudah. Namun kalau ia tidak selamat dari (siksaan)nya maka (siksaan) selanjutnya akan lebih kejam.”

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ

“Barang siapa yang final perkataannya ialah ‘lailaha illallah’, maka ia akan masuk surga.”

لَقِّنُوا مَوْتَاكُمْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ

“Talqinkanlah (tuntunkanlah) orang yang akan meninggal di antara kalian dengan bacaan: ‘laa ilaha illallah’.” (HR. Muslim)

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Ambillah lima perkara sebelum lima perkara: [1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, [2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, [3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, [4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, [5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al Hakim)

كَفَى بِالمَوْتِ وَاعِظًا

“Cukuplah janjkematian sebagai peringatan (berharga).” (Diriwayatakan oleh Al Baihaqi)

اذكرِ الموتَ فى صلاتِك فإنَّ الرجلَ إذا ذكر الموتَ فى صلاتِهِ فَحَرِىٌّ أن يحسنَ صلاتَه وصلِّ صلاةَ رجلٍ لا يظن أنه يصلى صلاةً غيرَها وإياك وكلَّ أمرٍ يعتذرُ منه

“Ingatlah janjkematian dalam shalatmu karena kalau seseorang mengingat mati dalam shalatnya, maka ia akan memperbagus shalatnya. Shalatlah menyerupai shalat orang yang tidak menyangka bahwa ia masih punya kesempatan melaksanakan shalat yang lainnya. Hati-hatilah dengan perkara yang kelak malah engkau meminta udzur (meralatnya) (karena tidak mampu memenuhinya).”

Itulah sepercik kumpulan hadits perihal kematian. Semoga dengan melihat hadist Nabi Muhammad diatas kita mampu mengambil manfaat dan pelajaran semoga selalu mempersiapkan diri menghadapi janjkematian dan proses sakaratul maut ketika waktu datangnya kematian. Wallahu a'lam.
 
Top